ACEH SELATAN – Penyakit jantung berakibat fatal bila terlambat dan salah dalam penanganan medisnya, sehingga sebagai suatu hak seorang pasien, pertolongan medis harus segera dilakukan oleh tenaga medis dalam kondisi apapun.
Hal inilah yang dirasakan Suhaimi Shalihin, saat mendapatkan bantuan medis di rumah RSUD dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan Aceh Selatan.
Awal mula ia masuk ke rumah sakit pemerintah itu, kata Suhaimi kepada Krusial.com, Jum’at (28/01/2022), dengan gejala nyeri di dada yang begitu hebat, dengan rasa cemas dan stres dirinya mendatangi IGD RSUD-YA Tapaktuan untuk mendapatkan pertolongan medis.
Selama di IGD baik dokter maupun nakes lainnya melayaninya dengan baik sembari memberikan pengetahuan tentang gangguan kesehatan yang dialaminya.
Selama mendapatkan perawatan itu, ia mengaku mendapatkan haknya sebagai pasien, dimana kebutuhan dasarnya terpenuhi dan yang lebih penting lagi kondisi kesehatannya dapat tertangani dengan baik.
Kondisi cemas dan ketakutannya perlahan menurun disaat para dokter, tenaga medis terus memberikan pemahaman yang membuat dirinya paham apa yang harus dilakukan dalam mengahadapi masa-masa kritis penyakitnya tersebut.
Setelah dirujuk ke Banda Aceh, dokter jantung di ibukota provinsi seakan tidak percaya ia dapat terselamatkan, karena melihat data-data rekam jantung ketika dirawat jika terlambat sedikit saja mendapat pertolongan maka akibatnya sangat fatal.
“Syukur Alhamdulillah, terimakasih tim medis dan paramedis RSUD-YA Tapaktuan, yang telah merawat memberikan pengetahuan sehingga saya dapat melewati masa-masa kritis ini,” ucap pria yang saat ini menjabat camat Samadua itu.
Suhaimi menuturkan, pelayanan di RSUD Yuliddin Away sudah sangat baik dan terus mengalami peningkatan, dibantu para dokter spesialis dan tenaga kesehatan yang profesional, banyak masyarakat Aceh Selatan yang mendapat kesembuhan dan terlayani dengan baik, mudah-mudahan ke depan rumah sakit kebanggaan Aceh Selatan ini terus berbenah demi melayani kesehatan masyarakat Aceh Selatan.