ACEH SELATAN – Warga Gampung Ujung Karang, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan, santuni anak yatim ke XXXVI tahun 2022.
Pelaksanaan penyantunan anak yatim kampong Ujung karang, Sawang tampak meriah dengan mengadakan makan dan doa bersama serta penyerahan paket pakaian, beras serta amplop berisi uang tunai di masjid Baitur Rahmi, Jum’at, (01/07/2022) malam.
Keuchik Ujung Karang, Hambali menyebutkan, penyantunan anak yatim dikemas dalam kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Santunan ke XXXVI, sejak didirikan pada tahun 1986.
Kegiatan penyantunan anak yatim tidak hanya sekali setahun, tetapi rutin dilaksanakan sesuai agenda yang diprogramkan.
“Seluruh masyarakat digilirkan mengantar nasi rantangan untuk anak yatim selama tiga hari berturut-turut. Pada 2 Zulhijjah tahun berjalan ditetapkan sebagai hari puncak. Malam itu digelar kanduri serta doa bersama serta diserahkan paket pakaian, beras dan uang tunai yang disumbangkan secara personal,” ungkap Hambali.
Keesokan hari, tambah Hambali, atas partisipasi masyarakat anak yatim dibawa jalan-jalan (peloncongan) menuju lokasi objek wisata dengan menggunakan kendaraan roda empat. Hiburan anak yatim, makan dan minum sepenuhnya ditanggung panitia dan masyarakat.
“Peloncongan dimaksud, sebagai bentuk kepedulian untuk menghibur anak yatim agar tidak larut dalam kesedihan. Seluruh kegiatan sudah berlangsung selama 36 tahun dan terus berkesinambungan dari waktu ke waktu. Semoga Allah memberi hidayah kepada pihak yang berkontribusi dan peduli terhadap anak yatim,” cetus keuchik.
Senada itu, ketua panitia santunan anak yatim kampong Ujung karang, Sudirman Hamid menyampaikan, HUT Santunan ke XXXVI tahun 2022 disantuni 14 anak yatim batasan usia pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). Masing-masing disantuni uang pakaian Rp 800 ribu rupiah, 12 bambu beras, paket buah-buahan, nasi rantang dan peloncongan.
“Seperti pada kegiatan sebelumnya, sumbang sih masyarakat dan para dermawan sangat tinggi. Pada acara puncak para dermawan menyerahkan uang secara langsung atau titipan kepada anak yatim. Jika dihitung bisa memperoleh lebih kurang Rp 1 juta per anak yatim,” ulasnya.
Menurut dia, selain agenda yang dilaksanakan pada HUT Santunan, pihaknya juga mengalokasikan dana untuk daging megang, biaya sunat rasul dan biaya pengobatan ketika anak yatim jatuh sakit. Semua itu dilaksanakan sebagai wujud kepedulian terhadap anak yatim.
“Sumber biaya diperoleh dari kutipan masyarakat setempat dan derma ikhlas para dermawan. Hanya saja, selama dilanda Covid-19 sumber anggaran mulai menipis. Namun tetap diupayakan bersemangat dan maksimal,” tutup Sudirman Hamid, mengaku sudah sembilan tahun berbakti untuk anak yatim.