ACEH SELATAN – Suara debur ombak bercampur keriuhan pengunjung menjadi pemandangan tersendiri di Pantai Pasir Putih Labuhanhaji Aceh Selatan. Gulungan ombak yang mengecil di bibir pantai alternatif yang menyenangkan bagi sekelompok orang yang berencana menghabiskan libur akhir pakan.
Spot ini juga tak sulit dijangkau, dari Kota Tapaktuan pengunjung membutuhkan waktu selama 53 menit.
Infrastruktur menuju kesana juga sangat baik, kita bisa menempuh perjalan menggunakan roda dua atau empat. Namun disarankan jangan cepat-cepat karena lokasinya yang lumayan padat.
Pantai ini merupakan bagian dari Wilayah Gampong Padang Bakau,Kecamatan Labuhanhaji,Kabupaten Aceh Selatan.
Begitu memasuki area pantai, pengunjung akan disuguhi dengan keindahan hamparan laut luas yang menghadap langsung ke Samudera Hindia serta rumah-rumah bambu yang didesain khusus untuk para penikmat wisata bahari.
Uniknya rumah ini berada di atas pohon dan tanggul dekat dengan laut sehingga bunyi percikan deburan ombak yang tidak terlalu besar bisa dirasakan.
Selain itu mata pengunjung juga disajikan dengan pemandangan dimanfaatkan anak-anak untuk mandi dan berenang.
Nama putih yang melekat pada pantai ini memang sangat identik dengan pasir yang berada di sini. Teksturnya yang lembut dan halus juga kerap memanjakan kaki para wisatawan.
Bahkan tidak sedikit wisatawan lokal di sana menggunakan pasir lembut itu untuk melakukan aktivitas mengubur diri atau duduk menikmati gulungan ombak
Pantai ini juga sering dimanfaat masyarakat untuk menunggu azan magrib berkumandang. Tak sedikit dari mereka rela datang hanya untuk menikmati momen sunset yang cukup menawan.
Bahkan momen itu terasa lengkap karena warung kopi yang berjejer di pinggir pantai masih buka seraya menyediakan kopi untuk diseruput sambil menikmati indahnya terbenam matahari.
Pantai Pasir Putih ini juga begitu familiar, Tak hanya bagi warga Kabupaten Aceh Selatan. Ada banyak warga dari Kabupaten tetangga seperti Abdya dan Singkil yang kerap menghabiskan waktu akhir pekannya disini.
Hanya saja, saja akses keamanan dan kebersihan di pantai tersebut relatif kurang, belum ada toilet,Mushola umum dan security yang berjaga untuk keamanan para wisatawan.
Kemudian juga masih nampak sampah yang berserakan begitu saja.
Padahal lokasi itu dikunjungi ribuan orang setiap pekannya dan bisa dimanfaatkan untuk menambah pendapatan Desa dengan cara menyediakan berbagai fasilitas pantai dan fasilitas keamanan bagi para wisatawan.
“Lokasi ini sangat strategis Aparatur Desa setempat bisa mengolahnya menjadi pendapatan Desa melalui BUMD,”kata Doni salah satu penggujung di Pantai itu.
Doni menjelaskan pengutipan uang untuk biaya kebersihan biasanya dilakukan pada hari-hari besar seperti makmeugang puasa hingga libur lebaran.
“Dari pengutipan uang tersebut pemuda bisa mendapatkan jutaan rupiah,”ujarnya.
Bayangkan bila Desa melihat potensi tersebut maka semua Pemuda di Desa Padang Bakau tentunya tidak lagi kewalahan dalam mencari pekerjaan.
“Belum lagi jika kedepan ada fasilitas mandi yang disewakan,”ujarnya.
Lanjutnyam, setiap sudut pantai bisa dijadikan pendapatan,mulai dari toilet,uang parkir serta uang sewa fasilitas yang ada di pantai.
“Cukup Desa mengeluarkan sedikit saja anggaran untuk mendapatkan banyak keuntungan, ini kan tujuan nya untuk masyarakat juga, saya harap adalah solusi baik dan pantai ini bisa dijadikan sebuah harapan bagi kehidupan masyarakat, insyaallah besar manfaatnya ini,”ujarnya.