ACEH SELATAN – Hasanuddin (72) warga Ujung Tanoh kecamatan Trumon yang menjadi korban terkaman buaya di sungai Krueng Itam, diberikan tindakan amputasi pada bagian tangan sebelah kanannya yang hancur pasca diterkam buaya. Hal ini dibenarkan PLT. Direktur RSUD Yuliddin Away Tapaktuan, dr.Syahmadi Sp.pd, namun untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dirinya mempersilah Krusial.com untuk menghubungi dokter bedah yang menangani operasi tersebut.
Dokter spesialis bedah yang memimpin proses operasi amputasi, dr. Marzawi Sofyan, Sp.B mengatakan usai melakukan penilaian terhadap area luka yang diterkam buaya tersebut, akhirnya tim mengambil inisiatif untuk melakukan amputasi setelah sebelumnya meminta persetujuan keluarga pasien.
Menurutnya, akibat insiden tersebut, jaringan lunak seperti daging urat-urat, otot dan pembuluh darah terputus dan hancur, termasuk juga tulang mengalami kerusakan hebat sehingga area telapak tangan tak dapat difungsikan lagi.
“Hasil penilaian kita pada area tersebut disimpulkan tidak viable (tidak bisa dipertahankan lagi), atas persetujuan keluarga semalam (Rabu (23/2) kita lakukan operasi amputasi,” ucap dr. Marzawi Sofyan, Sp.B saat dihubungi Krusial.com melalui sambungan telepon selulernya, Kamis (24/2/2022).
Dokter bedah ini melanjutkan, setelah dilakukan tindakan operasi amputasi kemudian Hasanuddin dirawat di ruang ICU untuk keperluan observasi dan pagi tadi sudah dipindahkan ke ruang rawat bedah.
“Kondisi pasien saat ini sudah stabil dan diberikan rawat inap selama satu pekan dan dilanjutkan dengan rawat jalan sampai kondisinya kembali pulih,” terang Marzawi.
Ke depan lanjutnya, pihak medis RSUYA juga merencanakan pemasangan tangan palsu pada Hasanuddin agar menunjang aktivitas sehari-harinya.