Oleh : Redaktur Pelaksana Krusial
Setiap momentum Pilkada di Kabupaten Aceh Selatan,isu kedaerahan pasti menjadi salah satu strategi bagi calon Bupati dan wakil bupati untuk menarik simpatik dan dukungan dari masyarakat setempat.
Pasalnya, isu ini bisa menjadi pemersatu dan penyemangat untuk meraih sebuah kemenangan dalam momentum Pilkada di berbagai daerah termasuk Aceh Selatan.
Di Aceh Selatan ada 4 (empat) pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati yang sudah mendaftarkan diri ke KIP masing -masing Darmansah – Sudirman (IDAMAM), H.Mirwan- Baital Mukadis (MANISI), Hendri Yono – Mirwan (IMAN) dan Tgk. Amran-Akmal ,AH (AMAL).
Jika tidak ada aral melintang, tanggal 22 September 2024 KIP Aceh Selatan akan menetapkan keempat pasangan tersebut menjadi calon Bupati dan wakil bupati Aceh Selatan 2024-2029.
Jika dilihat dari daerah dan sektoral masing -masing pasangan calon, pasangan AMAL merupakan paling strategis dilihat dari segi sektoral kedaerahan. Pasalnya, Tgk. Amran merupakan satu-satunya calon Bupati yang maju dari wilayah Kluet Raya (Kluet Utara, Kluet Tengah, Pasie Raja, Kluet Selatan dan Kluet Timur). Begitupun, jika tidak dikelola dengan baik dan benar, tidak tertutup kemungkinan akan mengalami kekalahan.
Kalau dikumpulkan jumlah pemilih dari 5 kecamatan yang ada dalam wilayah Kluet Raya tersebut,maka akan keluar jumlah angka yang sangat waw dan fantastis sekali, sekitar 55.103 pemilih, hampir 30 persen dari jumlah Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang telah ditetapkan KIP Aceh Selatan beberapa waktu lalu.
Begitupun, selain Tgk. Amran, ada 3 calon wakil bupati yang juga berasal dari wilayah Kluet Raya masing -masing Baital Mukadis, Sudirman dan Mirwan. Kondisi ini, tentu saja akan mempengaruhi perolehan suara masing-masing pasangan calon di daerah Kluet Raya. Sebab, masing-masing pasangan punya pendukung dan basis pemilih sesuai dengan kecamatan masing-masing.
Lalu, H. Mirwan, jika digabungkan jumlah pemilih di 3 kecamatan dalam wilayah Labuhan Haji Raya (Labuhan Haji Barat, Labuhan Haji dan Labuhan Haji Timur) ada angka sekitar 30.009 pemilih, hampir 18 persen dari jumlah DPS. Namun, Haji Mirwan akan sedikit terganggu dengan Akmal, AH yang merupakan calon wakil Tgk.Amran yang berasal dari Labuhan Haji Barat.
Kemudian ,bagaimana dengan Darmansah dan Hendri Yono yang sama-sama berasal dari satu kecamatan Sawang yang memiliki pemilih sekitar 11.446 dalam DPS.
Darmansah dan Hendri Yono harus bekerja keras untuk menambah suara di luar kecamatan Sawang agar memperoleh suara yang maksimal.
Darmansah misalnya,harus mampu meraih suara di luar kecamatan Sawang dengan memaksimalkan relasi relawan yang tersebar hampir semua kecamatan di kabupaten Aceh Selatan. Begitupun dengan Hendri Yono, harus mampu membangun jaringan relawan di semua kecamatan. Apalagi, Hendri Yono satu-satunya pasangan calon bupati dan wakil bupati yang maju melalui jalur independen.
Jika melihat pengalaman Pilkada tahun 2018 lalu, politik kedaerahan justru tidak mempengaruhi hasil Pilkada pada saat itu.Buktinya pasangan AZAM (Alm.Azwir- Amran) dan PUTIH (Alm. T.Samaindra- Harmaini) berhasil menjadi pemenang satu dan dua, meskipun berasal dari kecamatan yang sama yaitu Meukek. Lalu, posisi ketiga diraih pasangan MIRAH (Mirwan- Zirhan) yang berasal dari wilayah labuhan haji raya.
Akankah Pilkada 2024 ini,isu kedaerahan dan sektoral akan menjadi kekuatan baru bagi pasangan calon bupati dan wakil bupati. Atau hasil Pilkada 2024 akan sama dengan Pilkada 2018, dimana pemenang Pilkada bukan berasal dari wilayah yang raya-raya,kita lihat saja nanti.***