Menu

Mode Gelap

News · 18 Sep 2024 WIB ·

PILEH AWAK DROE, Issue Putra Daerah dalam Konteks Pilkada Aceh Selatan.


					PILEH AWAK DROE,  Issue Putra Daerah dalam Konteks Pilkada Aceh Selatan. Perbesar

Krusial | Aceh Selatan – Issu putra daerah atau “Awak Droe” kembali muncul di Pilbub Aceh Selatan tahun 2024, “Pileh Awak Daerah Droe”  merupakan kemunduran demokrasi. Issue ini merupakan serangan frontal terhadap nilai-nilai luhur bangsa dan Agama. UU menjamin kesetaraan hak warga negara Indonesia dan Islam memandang setiap orang itu sama dihadapan Allah, yang membedakan seseorang itu hanyalah taqwa (Al-Hujarat: 13), untuk itu issue ini kemunduran dan bertentangan dengan kittah demokrasi dan Islam.

Islam dengan tegas memberikan konsep kepemimpinan, dan Islam memberikan panduan kusus bagi seseorang untuk memilih pemimpin, karena itu Islam memberikan perhatian serius terhadap kepemimpinan. Sejak dulu, leluhur kita sudah mengadopsi sistem kepemimpinan Islam, kearifan lokal dan pendahulu kita sudah mengajarkan agar memilih seorang pemimpin itu yang memiliki sifat bijaksana, yang jujur serta mau dan peduli terhadap rakyat, lantas kebaikan yang ditinggalkan oleh lelehur ini punah begitu saja, dan digantikan dengan gaya politik Pileh Awak Droe tanpa menghiraukan kualitas dan integritas calon pemimpin tersebut.

Setiap momen politik, issue ini sengaja dibangkitkan oleh elite politik dengan tujuan menguasai daerahnya, biasanya issu ini dimaikan oleh aktor politik yang tidak mempunyai ide dan gagasan, menggunakan issue ini dengan penuh licik, memanfaatkan emosional pemilih tradisional, tanpa menggunakan akal sehat, menggunakan sentiment primordial demi meraih kekuasaan.

Pilbub Aceh Selatan 2024 ini, penentu kemajuan Aceh Selatan 5 tahun kedepan, untuk itu setiap elemen perlu menyuarakan demokrasi yang bersih, sejuk agar dapat terpilih pemimpin terbaik kelak, masyarakat Aceh Selatan wajib memerangi issue kedaerahan ini, jangan biarkan demokrasi kita di rusak oleh para elite politik yang haus kekuasaan. Pilih-lah pemimpin dengan melihat kualitasnya, integritas, komitmen sang pemimpin untuk mewujudkan Aceh Selatan yang lebih baik.

Tokoh masyarakat dan tokoh agama yang ada di Aceh Selatan, juga diharapkan mengawal pilkada ini, agar berjalan dengan fair, adil dan terbuka, jauh dari praktik Money Politik,, Black Campaing,, politik adu domba, saling fitnah, intimidasi, ancaman, dan cara kotor lainya yang bertentangan dengan adat budaya Aceh Selatan serta bertentangan dengan Agama.

Kabupaten Aceh Selatan memiliki banyak suku, jika issue putra daerah terus dimainkan, ditakutkan timbul semangat primordialisme, muncul rasa kesukuan yang berlebihan, yang dapat mengancam semangat keharmonisan dan kebersamaan masyarakat di Kabupaten Aceh Selatan yang sangat kita cintai ini. Issue putra daerah merusak demokrasi, issue ini merusak kesempatan bagi putra terbaik kita, padahal kita sedang menjaring putra terbaik sebagai pemimpin 5 tahun kedepan.

Untuk itu, Masyarakat Aceh Selatan diharapkan cerdas dalam menentukan pilihannya, meninggalkan issue pendangkalan demokrasi ini, melihat calon yang membawa visi dan misinya, utamakan ide dan gagasan, serta melihat jejak kepemimpinan dan pengalaman yang sudah dilalui para calon, bukan hanya melihat kedaerahan dengan sikap panatik buta. Pahal kita tau, issue kedaerahan hanya strategi marketing politik calon kepala daerah yang kurang gagasan serta tidak percaya diri menghadapi kandidat lain.

Faktanya issue putra daerah atau awak daerah droe ini tidak terlalu penting bagi pembangunan daerah, issu ini hanya cara merekayasa persepsi public agar menegatifkan lawan politiknya demi meraih simpatisan dari pemilih. Ditengah keberlansungan Pilbub Aceh Selatan, issue ini dimaikan karena dianggab masih relevan, lalu benarkah putra daerah itu lebih baik untuk pembangunan daerahnya?, jawabnya belum tentu, perlu kajian lebih jauh dan mendalam tetang kebenaran ini, dengan melihat jejak rekam dari berbagai pengalaman yang sudah berlalu, dengan fakta sejarah, maka akan terjawab, seberapa layak issue ini untuk dimainkan.

Menurut penulis, persoalan putra daerah atau bukan, sebetulnya perkara sekunder semata, sementara yang lebih primer adalah kelayakan pemimpin atau kandidat calon tersebut, pemilih yang menimbang keaslian darah calon kandidat, berarti menjebak diri menjadi pemilihan primordial, mereka belum jadi  pememilih rasional kalkulatif, yang menimbang perkara putra daerah dalam kaitan dengan kualitas kelayakan kepemimpinan sang calon  kandidat.

Pemilih rasional kalkulatif, sambil menimbang asal daerah kandidat, mempersoalkan seberapa jauh sang kandidat terbukti memiliki pemahaman, pengetahuan dan empati yang layak terhadap persoalan-persoalan daerah, seberapa realistis dan menjajikan rancangan program dan kebijakan-kebijakan yang ditawarkannya, sebaerapa jauh pula ia mampu dipercaya, terutama dikaitkan dengan rekam jejak karir, politik dan, adakah jejak negative dalam karir dan pribadintya itu?

Seberapa besar kemauan dan komitmen sang kandidat untuk bekerja keras dan mewakafkan seluruh waktunya sebagai pemimpin daerah? Seberapa mampu ia membangun kepemimpinan kolektif yang professional kompeten dan berintegritas.

Terakir, mari kita menjadi pemilih cerdas, agar mendapatkan pemimpin Aceh Selatan yang Berkualitas, rugoe sithoen ureng meugoe, rugoe siuroe ureng meu rusa, rugoe 5 thoen salah pileh keumudo, tanyoe tamoe 5 thoen masa.***

Penulis: Tgk. Ilham Mirsal, S.Pd.I, MA

Artikel ini telah dibaca 101 kali

HEKA badge-check

Jurnalis

Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber Krusial.com dan Ikuti Berita Lainnya di Google News
Baca Lainnya

Komando IDAMAN Dikukuhkan, Ini Pesan Calon Wakil Bupati Aceh Selatan Sudirman 

10 Oktober 2024 - 16:02 WIB

Fenda Alvionita Fhonna Raih The Best Presenter ICATES VI Tahun 2024

10 Oktober 2024 - 14:59 WIB

Cadangan Devisa Indonesia Capai 149,9 Miliar Dolar AS

10 Oktober 2024 - 14:51 WIB

Ini Alasan Anggota KPA Mendukung dan Memenangkan Darmansah dan Sudirman Di Pilkada Aceh Selatan 2024

10 Oktober 2024 - 10:50 WIB

Duit Negara ‘Raib’ Rp 300 T, Kejagung Lagi Cari Pelakunya!

10 Oktober 2024 - 09:27 WIB

Menhan Prabowo Berbagi Kenangan di BNI Investor Daily Summit 2024

10 Oktober 2024 - 07:50 WIB

Trending di Ekonomi