Krusial.com | Aceh Selatan – Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan menggelar rapat koordinasi untuk membahas strategi percepatan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Aceh Selatan di Aula Bappeda Tapaktuan, Senin (01/08/2022).
Pembahasan itu melibatkan Kepala Unit Operasional Program Penanggulangan Ke Aceh (PPKA) Dr. Hasrati, SE, MM, bersama tim koordinasi, kelompok program penanggulangan kemiskinan Kabupaten Aceh Selatan tahun 2022.
Rakor yang berthema “Percepatan penanggulangan kemiskinan Aceh” ini dibuka Asisten III Bidang Administrasi Setdakab Aceh Selatan H. Halimuddin, SH, MH. mewakili Bupati Aceh Selatan.
Kepala unit operasional PPKA, Dr. Hasrati, dalam sambutannya menyampaikan beberapa strategi penting yang harus dilakukan pemerintah, diantaranya adalah strategi utama percepatan penurunan kemiskinan Aceh yakni dengan mengurangi beban penduduk miskin.
” Meningkatkan pendapatan penduduk miskin, menguatkan kapasitas penduduk miskin, menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok dan menanggulangi bencana,” ucapnya.
Adapun untuk strategi khusus percepatan penurunan kemiskinan di Aceh adalah dengan strategi khusus enam tepat yakni, tepat fokus, tepat lokus, tepat modus, tepat sasaran, dan, tepat waktu.
” Persoalan kemiskinan di Aceh hampir sama dengan yang dihadapi secara nasional, demikian juga dengan kabupaten atau kota, akan tetapi secara kultural adanya perbedaan antara satu sama lainnya,”tuturnya.
Namun, menurutnya, khusus bagi Aceh Selatan, kemiskinan tidak terlalu merisaukan bila dilihat dari persentase angka kemiskinan yang hanya 13 persen, Aceh Selatan bukan menjadi penyumbang angka kemiskinan ekstrim di Aceh, bila dibandingkan dengan kabupaten atau kota lainnya di Aceh.
Namun demikian, kemiskinan yang masih ada di Aceh Selatan juga menjadi beban bagi pembangunan daerah, sehingga perlu dicarikan langkah yang tepat untuk menanganinya.
“Tim kordinasi ini diharapkan benar-benar menjadi tim worknya Aceh Selatan mencari dan menemukan formula yang tepat, efektif dan efisien dalam menangani kemiskinan di daerah ini,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Aceh Selatan, Masrizal, M. Si mengatakan, pemerintah kabupaten Aceh Selatan berkomitmen untuk melakukan penanggulangan kemiskinan di Aceh Selatan melalui kebijakan, strategi dan rencana aksi percepatan penanggulangan kemiskinan.
Menurutnya, data indikator makro Aceh Selatan menunjukkan sesuatu yang menggembirakan, gambaran umumnya pada pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan manusia Aceh Selatan dan tingkat pengangguran terbuka merupakan masalah yang perlu terus ditingkatkan.
“Target realisasi upaya penanggulangan kemiskinan tahun 2022 yakni sebesar Rp. 119, 3 Milyar yang dianggarkan pada OPD,” katanya.
Dia menyebutkan, paling tidak ada lima dimensi kemiskinan di Aceh Selatan yakni infrastruktur dasar, ketahanan pangan, pendidikan, ekonomi, ketenagakerjaan dan kesehatan.
” Penanggulangan kemiskinan dapat diatasi melalui penguatan sektor dan komoditi di Aceh Selatan antara lain padi, pertanian, perikanan, industri pengolahan, perdagangan dan perawatan kendaraan,” urainya.
Sebelumnya Kabid Ekonomi dan Ketenagakerjaan Bappeda, Sukirman, M. Si, selaku tim kesekretariatan Penanggulangan Kemiskinan melaporkan, pembahasan strategi percepatan penanggulangan kemiskinan di Aceh Selatan diikuti oleh anggota tim penanggulangan kemiskinan Kabupaten Aceh Selatan terdiri dari OPD terkait, Tokoh Masyarakat dan Kantor BPS Kabupaten Aceh Selatan.
“Pertemuan tim ini, akan mampu melahirkan pemikiran bagi penanggulangan kemiskinan Aceh Selatan,” katanya.(Redaksi)