ACEH SELATAN – Banyaknya tumpahan minyak di sepanjang badan jalan di pegunungan Aceh Selatan membuat sejumlah pengendara dan pengguna jalan merasa geram.
Pasalnya, tumpahan minyak tersebut kerap menjadi pemicu terjadinya kecelakaan dari kecelakaan ringan hingga kecelakaan berat yang sangat merugikan pengguna jalan.
Sejak dari pegunungan di Kecamatan Labuhanhaji, Meukek, Sawang, Tapaktuan hingga Trumon tumpahan minyak yang diduga berasal dari truk tangki pengangkut minyak bertumpahan hingga membuat badan jalan menjadi licin dan mengakibatkan banyaknya pengendara yang terjatuh.
Bakhtiar, salah seorang pengendara asal Kecamatan Kluet Utara mengaku kesal dengan banyaknya tumpahan minyak di sepanjang gunung Tapaktuan.
Ia mengaku beberapa kali hampir menemui maut saat menghindari tumpahan minyak tersebut dengan terpaksa melaju di arus yang berlawanan.
“Tumpahan minyak itukan sering terjadi di tikungan menanjak, saat saya beserta istri coba menghindari dan masuk ke jalur yang berlawanan tiba-tiba muncul kendaraan lain, hampir saja terjadi kecelakaan,” ucapnya kepada Krusial.com, Kamis (21/7/2022).
Menurutnya jika terpaksa harus melalui badan jalan yang terkena tumpahan minyak maka resiko yang akan dialami adalah terjatuh bahkan tergelincir ke jurang.
“Kalau ketemu sama tumpahan minyak di jalan kita ibarat bertemu maut, bisa jatuh tergelincir bahkan masuk jurang,” geramnya.
Sementara itu Wahyudi, salah seorang pengendara asal Kecamatan Labuhanhaji juga mengeluhkan banyak tumpahan minyak di badan jalan gunung Labuhanhaji hingga Sawang, menurutnya beberapa kali minibus yang dikendarainya tergelincir bahkan hampir menabrak pengendara lainnya.
“Karena ada pengendara lain di depan kami mencoba melakukan pengereman, saat itu juga roda mobil langsung tergelincir dan hampir menabrak pengendara di depan,” ulasnya.
Menurutnya, jika dibiarkan kondisi tersebut akan menjadi parah dan dikhawatirkan menjadi pemicu bertambahnya angka kecelakaan lalulintas di Aceh Selatan.
Menurutnya saat ini masyarakat sudah mulai resah dan merasa geram atas kondisi yang terkesan dibiarkan itu, ia meminta agar pihak terkait segera melakukan langkah-langkah penertiban terhadap kendaraan pengangkut minyak yang lalu lalang di Aceh Selatan demi keselamatan para pengguna jalan lainnya.
“Kami harap ditertibkan, periksa apa ada kebocoran atau over muatan yang sengaja dilakukan, kami sudah sangat bersabar jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di jalan,” tandasnya.
Sementara itu Kadishub Aceh Selatan, Filda Yuslibar, S.STP menanggapi hal itu mengatakan pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan Satlantas Polres Aceh Selatan sebab ia mengatakan pihaknya tidak dibenarkan mengambil tindakan di jalan raya tanpa didampingi dari Satlantas.
“Apa lagi truk tangki perusahaan itu izin operasional pengangkutannya bukan rekomendasi dari Pemerintah Kabupaten, namun demikian kita akan pelajari lagi bersama Satlantas Polres Aceh Selatan terkait UU RI No. 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan untuk pengambilan tindakan yang dianggap mengganggu keselamatan pengguna jalan,” ucapnya.
Fenomena tumpahan minyak di badan jalan di Aceh Selatan hingga saat ini seperti tidak dapat dikendalikan atau ditertibkan, pemerintah dan aparat terkait sudah seharusnya melakukan langkah-langkah demi terwujudnya keamanan dan rasa nyaman pada pengguna jalan.(Safdar.S)