ACEH SELATAN – Amrimus (75) pria yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan ini nyaris diterkam harimau saat mengurusi kebunnya di Desa Seulekat, Kecamatan Bakongan Timur, Aceh Selatan, Senin (7/2/2022).
Kejadian berawal pada pagi Senin, seperti biasanya Amrimus ingin melakukan aktivitas melautnya di perairan pantai Seulekat, namun karena cuaca buruk Amrimus mengurungkan niatnya tersebut.
Untuk mengisi waktu luangnya, pria paruh baya ini berniat pergi ke kebun miliknya yang berjarak sekitar 1 km dari rumah, sesampai di kebun seperti biasa Amrimus segera melakukan aktivitasnya seperti membersihkan pelepah sawit dan memanen buahnya.
Sekilas dari kejauhan, Amrimus melihat ada onggokan berwarna orange, walaupun sempat menduga bahwa itu harimau namun dirinya terus melanjutkan kegiatannya sebab sosok tersebut tidak terlihat corak loreng.
Namun sejurus kemudian Amrimus menoleh ke belakang dan saat itu pula ia melihat seekor harimau telah berdiri dengan dua kaki hendak menerkamnya.
Walau merasa ketakutan teramat sangat, namun Amrimus mengaku sempat bergumam, “jika kamu harimau jangan ganggu saya, ini tempat saya mencari nafkah,” ucapnya.
Selanjutnya ,harimau Sumatera itu langsung menyerangnya dan mengenai tangan sebelah tangan, namun ia tak ingat diterkam atau dicakar, hasilnya tangan pria yang sudah puluhan tahun melaut ini terluka dan menyisakan luka robek.
Untuk mempertahankan diri, Amrimus lalu mengambil alat kerjanya dengan menggunakan tangan sebelah kiri dan menghalau harimau tersebut, sehingga sang raja rimba lari dan masuk ke semak-semak.
Usai kejadian, Amrimus langsung ke Puskesmas untuk mendapatkan suntikan dari tenaga kesehatan agar tidak menimbulkan infeksi.
Peristiwa yang nyaris menelan korban jiwa akibat konflik satwa dilindungi dengan manusia ini telah dilaporkan ke pihak BKSDA. Berdasarkan informasi dari warga setempat beberapa hari terakhir si raja rimba kerap terlihat di pemukiman desa Seulekat.
Saat ini tim BKSDA telah bergerak ke lokasi kejadian untuk memverifikasi informasi awal kejadian. (Safdar)