Menu

Mode Gelap

Berita · 5 Agu 2022 ·

FJL Nilai Festival Kuliner Aceh Belum Ramah Lingkungan


					Pengunjung Festival Kuliner Aceh sedang menikmati minuman yang dikemas dalam wadah plastik, Jumat (5/8/2022) Photo :Ho Perbesar

Pengunjung Festival Kuliner Aceh sedang menikmati minuman yang dikemas dalam wadah plastik, Jumat (5/8/2022) Photo :Ho

Krusial.com| Banda Aceh – Perhelatan Festival Kuliner Aceh 2022 belum ramah lingkungan, penggunaan wadah plastik untuk kemasan makanan dan minuman pada gerai-gerai kuliner masih tinggi, hal ini membuat Forum Jurnalis Lingkungan Aceh dan komunitas Rumput Liar angkat suara.

Koordinator Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh Zoelmasry, pada dasarnya sangat mendukung Festival Kuliner Aceh 2022 yang digelar di Taman Sulthanah Safiatuddin, Kota Banda Aceh sejak, 5-7 Agustus 2022 dengan tujuan mempromosikan kuliner khas Aceh yang berasal dari 23 Kabupaten/Kota.

“Tentunya event ini dapat mendorong kemajuan usaha kecil menengah di sektor kuliner itu, akan tetapi pelaksanaan tidak sepenuhnya go green, penggunaan kemasan plastik masih banyak. Kemasan sekali pakai itu jika tidak dipastikan dikelola akan berakhir menjadi sampah,” ucapnya , Jumat (5/8/2022).

Menurutnya berdasarkan pengamatan FJL Aceh pada gerai-gerai yang menjual makanan dan minuman masih menggunakan wadah plastik. Para pengunjung setelah menikmati kuliner mereka meninggalkan wadah plastik di atas meja yang oleh penjual membuang ke tempat sampah.

” Sebagaimana diketahui sampah plastik butuh puluhan hingga ratusan tahun untuk dapat terurai. Belum lagi plastik-plastik tersebut akan berubah menjadi mikroplastik yaitu partikel-partikel plastik kecil yang tidak terlihat mata namun berpotensi mencemari udara dan mencemari kualitas air sungai,” urainya.

Oleh sebab itu, FJL mendorong pemerintah untuk serius menerapkan konsep go green jangan hanya jargon saja. Kata-kata BEREH ( bersih, rapi, estetis dan hijau) yang digaungkan oleh Sekda Aceh harusnya diterapkan dalam setiap kegiatan.

” Program BEREH yang menitik beratkan pada kebersihan lingkungan ini semestinya menjadi semangat dalam setiap kegiatan yang digelar di Pemerintah Aceh. Promosi kuliner lokal jangan sampai justru menjadi ajang memproduksi sampah plastik,” kata Zoelmasry.

Zoelmasry mengatakan dalam banyak festival yang diadakan oleh Pemprov Aceh penggunaan sampah plastik masih marak hal itu menandakan konsep go green belum sepenuhnya diterapkan, masih hanya sebatas retorika saja.

Sementara itu, Direktur Rumput Liar (RL) Aceh Missanur Refasesa, berharap agar pemerintah berusaha menurunkan penggunaan sampah plastik. Apalagi Banda Aceh sebagai kota yang pernah mendapatkan piala Adipura harusnya kebijakan mengurangi sampah plastik benar-benar diterapkan.

” Walaupun sempat dinobatkan sebagai kota dengan pengelolaan sampah terbaik se-Indonesia, namun, Kota Banda Aceh masih minim tempat pengelolaan sampah plastik. Plastik yang digunakan oleh warga sebagian besar besar berakhir di tempat penampungan akhir,” kata Missanur.(Redaksi)

Artikel ini telah dibaca 170 kali

KRUSIAL badge-check

Jurnalis

Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber Krusial.com dan Ikuti Berita Lainnya di Google News
Baca Lainnya

Politeknik Aceh Selatan Borong Anugerah LLDIKTI 13 Award Tahun 2024

11 Desember 2024 - 15:16

Bustami-Fadhil Terima Hasil Pilkada Aceh, Tidak Ajukan Gugatan ke MK

11 Desember 2024 - 15:06

Penyidik Polda Aceh Serahkan Pelaku dan Barang Bukti Tambang Ilegal ke Jaksa

11 Desember 2024 - 14:31

BMKG Gelar Goes to School Di SMKN 1 Kluet Timur Kabupaten Aceh Selatan 

11 Desember 2024 - 13:21

Rekonstruksi Pembunuhan Brutal di Aceh Tengah, Terungkap 24 Adegan Mencekam

11 Desember 2024 - 07:35

Polisi Tangkap Pelaku Pemerkosaan di Aceh Tengah, Pelaku Terancam Dicambuk 200 Kali

11 Desember 2024 - 07:06

Trending di Daerah