ACEH SELATAN – Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi telah berkembang dengan pesat. Hadirnya internet memberikan berbagai kemudahan bagi penggunanya. Setidaknya pada Januari 2021 mencapai 4,66 miliar pengguna internet di seluruh dunia.
Facebook merupakan salah satu media sosial yang paling banyak digunakan penduduk dunia. Tercatat ada lebih dari 2.85 miliar pengguna aktif, dan Instagram 2 miliar. Sedangkan penguna YouTube 1 miliar jam konten setiap hari. Dimana rata-rata pengunjung menghabiskan 16 menit dan 44 detik per harinya.
Ditambah lagi berbagai game online seperti Chip Domino, Mobile Legend, PUBG Mobile, Garena Free Fire, Hago, Genshin Impact, Crisis Action, Fortnite, Clash of Clans, Clash Royale dan lainnya.
Kehidupan manusia modern saat ini tidak terlepas dari internet. Keberadaannya tentu memberikan dampak positif dan negatif.
Dampak positifnya adalah menambah wawasan, media komunikasi, informasi lowongan kerja, memudahkan transaksi dan bisnis. Namun dampak negatif seperti pornografi, informasi palsu (hoax), konten kekerasan dan penipuan.
Sosial media paling banyak digunakan, sehingga para user betah berlama-lama di aplikasi ini, bahkan sampai larut malam.
Hasbaini, S.Pd., M.Pd yang juga seorang akademisi pendidikan ikut khawatir dengan kondisi ini, bagaimana tidak, kaum milenial bahkan anak-anak sampai orang tua telah ikut terjangkit sindrom media sosial.
“Media sosial juga bernilai positif, namun kita terlebih dahulu harus teliti sebelum memposting atau membagikan konten, karena undang-undang informasi dan transaksi elektronik (UU ITE) telah mengaturnya, dan kita harus bijak bermedia sosial,” kata Hasbaini.
Lanjut Hasbaini, menggunakan media sosial atau game online hingga larut malam bukanlah tindakan yang bijak, karena akan menurunkan produktivitas kerja seseorang.
Perilaku ini membuat kita akan mengalami keterlambatan bangun pagi, dan bermalas-malasan ketika jam kerja. Sehingga banyak waktu produktif terbuang percuma, pungkasnya.