Krusial | Aceh Selatan – Trumon Timur di terjang banjir, diketahui air mulai masuk ke beberapa perkebunan warga yang berdekatan dengan sungai dan merambah masuk ke pemukiman warga secara perlahan pada Jum’at, 17 November 2023.
Hal tersebut di sebabkan meluapnya sungai Lee Soraya wilayah Sultan Daulat Pemko Subulussalam, meluapnya sungai tersebut akibat dari banjir kiriman dari wilayah Aceh Tenggara beberapa hari yang lalu, mengingat wilayah Aceh Selatan berada di hilir Sungai Lee Soraya secara Geografis.
Diperkirakan luapan banjir dengan ketinggian bervariasi antara 30 cm, sampai 120 cm, akibatnya tim Petugas Damkar – PB 09 Trumon Timur melakukan pemantauan di beberapa titik yang rawan banjir, kejadian ini juga dilaporkan ke petugas Pusdalops – PB secara berkala.
Atas peristiwa ini, Kepala Pelaksana BPBD Aceh Selatan, menugaskan personil Damkar PB 09 Trumon Timur menuju lokasi untuk melakukan Assessment terhadap masyarakat terdampak.
Dalam penanganannya petugas Damkar mengerahkan Rubber Boat untuk melakukan evakuasi warga ke tempat posko yang telah di tetapkan, di sana juga mendirikan tenda pengungsi di Kompi Brimob Ie Jeureneh, memberikan bantuan Logistik untuk pangan, berkoordinasi dengan Dinas Sosial terkait, dan juga petugas Pusdalops PB BPBD Kabupaten Aceh Selatan melakukan koordinasi dengan tim di lapangan serta membuat laporan terkait dengan kejadian tersebut.
Setidaknya akibat luapan Sungai Lee Soraya ini berdampak pada dua Kecamatan, yaitu Trumon Timur, dan Trumon Tengah.
Dari Trumon Timur terdampak banjir ini pada Desa Titi Poben, kemudian Desa Seuneubok Pusaka, air luapan sungai menutupi badan jalan lintas Desa dengan ketinggian air mencapai 30 cm.
Di Kecamatan Trumon Tengah terdampak pada Desa Cot Bayu, diketahui di sana debit air sungai mulai naik, sementara itu lalu lintas masi bisa di akses. Kemudian Desa Lhok Raya, diketahui air berangsur mulai naik dan aktivitas masyarakat masih normal.
Akibat peristiwa ini beberapa desa di kedua kecamatan ini harus mengungsi, diantara nya Kecamatan Trumon Tengah ada Desa Lhok Raya, melakukan pengungsian di Kompi Brimob sebanyak 18 jiwa, sementara itu Desa Cot Bayu juga menyediakan tempat pengungsian di Shelter Cot Bayu.
Debit air masih dalam pemantauan petugas, dan air saat ini masih menggenangi jalan lintas desa dan pemukiman warga.***