Menu

Mode Gelap

News · 9 Jan 2022 WIB ·

Akhir 2021, Awal 2022 Duka Buat Masyarakat Jalur Timur Aceh, Karena Alam Murka


					Akhir 2021, Awal 2022 Duka Buat Masyarakat Jalur Timur Aceh, Karena Alam Murka Perbesar

LANGSA – Kado akhir tahun yang memilukan di penghujung tahun 2021 kemarin, betapa tidak masyarakat harus melewati masa sulit dengan kerugian, banjir yang disebabkan oleh entitas curah hujan tinggi di kawasan Aceh Timur, Kota Langsa dan Aceh Tamiang.

Bahkan pada hari Senin (3/1/2022), debit air mengalami ketinggian air bisa mencapai 4 meter karena hujan juga tak kunjung berhenti sampai memasuki hari kedua tahun baru.

Banjir kali ini bisa dibilang terburuk sejak banjir melanda kawasan ini tahun 2006 silam. Hampir seluruh wilayah Aceh Tamiang terkena dampak sehingga memaksa mereka harus meninggalkan rumah dan harta benda mereka karena terendam banjir.

Kondisi yang sama juga menimpa warga Kota Langsa, akibat hujan turun deras pada Sabtu (1/1/2022). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Langsa mencatat ada 4 Kecamatan 21 gampong terdampak banjir dan 3 rumah warga yang terdampak longsor diakibatkan rumah rusak berat dan ringan.

Lokasi kejadian terdapat di Kecamatan Langsa Lama, Kecamatan Langsa Timur, Kecamatan Langsa Kota dan Kecamatan Langsa Baro. Rumah rusak berat yang terkena dampak longsor milik warga yang bernama Ainun Mardiah (47 tahun) dan Nurkasyah (60 tahun) keduanya merupakan warga Gampong Baroh, Kecamatan Langsa Lama sedangkan Sutianto (40 tahun) warga Kecamatan Langsa Kota rumahnya rusak ringan.

Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Timur mencatat 13.715 warga dari 3.942 keluarga di kabupaten tersebut terkena dampak banjir. Sebagian besar warga terpaksa mengungsi dan selebihnya bertahan di rumah masing-masing berharap hujan reda dan air cepat surut. Tetapi sayangnya, banjir kali ini merenggut satu nyawa penduduk karena terseret arus yakni seorang bocah laki-laki yang berusia 8 tahun meninggal dunia terjadi di desa Seunebok Buya, Kecamatan Idi Tunong, Kabupaten Aceh Timur.

Kepala BPBD Ashadi mengatakan kepada Krusial.com, Sabtu (08/01/2022) bahwa korban yang terseret arus dan meninggal tersebut bernama Fajri Saputra. Korban terseret arus banjir pada Sabtu 1 Januari 2022 lalu, sekitar waktu menjelang shalat zhuhur.

Salah seorang warga Peureulak, Fahmi (28 tahun) kepada Krusial.com mengatakan, seharusnya ditetapkan status darurat kasihan masyarakat yang berada di pedalaman kabupaten Aceh Timur.

“Tidak cukup didatangi pejabat dan petugas-petugas lembaga pemerintahan dengan mie instan, rumah mereka kebanjiran tidak bisa cari makan, sawah dan tanaman mereka rusak, hewan ternak mereka mati, anak mereka tidak bisa sekolah bahkan listrik dan air bersih pun terasa sangat sulit,” ujarnya.

Fahmi mengatakan, musibah banjir dan longsor ini sebenarnya duka tiap awal tahun baru, hanya saja cakupannya semakin meluas menimbulkan kerugian yang terbilang besar apalagi bagi korban yang berpenghasilan minim yang masih hidup di bawah garis kemiskinan. Bukan Hanya harta tetapi nyawa juga jadi taruhan.

Penderitaan masyarakat pesisir timur Aceh ini bisa dilihat dari kacamata geografis bisa dibilang adalah bentuk kejahatan lingkungan (Environmental Crime) atau justu mengarah ke ekosida. Yang dimaksud ekosida disini adalah kejahatan lingkungan yang telah terjadi meluas di seluruh Indonesia bukan Hanya di Aceh.

Masyarakat di pengungsian berharap kepada pemerintah Aceh khususnya untuk daerah-daerah yang terkena dampak banjir dan longsor ini ada kaitannya dengan penebangan dan penutupan hutan di Provinsi Aceh. Selain karena lahan gambut yang di rusak, penambangan emas, perkebunan, pembalakan liar, illegal loging yang menyebabkan rusaknya sejumlah Daerah Aliran Sungai (DAS). Mohon diperhatikan kembali keadaan alam kita agar bisa dinikmati kedepan hingga anak cucu nantinya. (Muhammad Ridha)

Artikel ini telah dibaca 15 kali

KRUSIAL badge-check

Jurnalis

Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber Krusial.com dan Ikuti Berita Lainnya di Google News
Baca Lainnya

Tim Boling Aceh Optimistis Raih Medali di PON XXI Meski Minim Fasilitas

10 September 2024 - 16:55 WIB

Kominfo Kolaborasi Ciptakan Talenta Digital Andal lewat Pelatihan DLA di Kota Samarinda

10 September 2024 - 16:39 WIB

1.370 Kendaraan Disiapkan untuk Dukung Mobilitas Atlet dan Tamu PON XXI 2024 Aceh-Sumut

10 September 2024 - 16:31 WIB

Kominfo Pastikan Jaringan 5G dan Keamanan Siber selama PON XXI Aceh-Sumut 2024

10 September 2024 - 16:13 WIB

PDA Aceh Selatan Siap Menangkan Pasangan IDAMAN di Pilkada 2024

10 September 2024 - 13:49 WIB

Latih Karakter Mahasiswa, Poltas Gelar Bintalfisdis

10 September 2024 - 13:12 WIB

Trending di News