ACEH SELATAN – Bagi generasi kekinian mungkin tidak terlalu familiar dengan jenis kuliner khas Aceh yang satu ini, kuliner yang setiap Ramadhan tiba akan hadir d ada kuliner khas tersendiri bagi orang Aceh selain lemang, kanji rumbi dan kuliner lainnya, disebut dengan nama “Sambai Oen Kaye” atau oleh masyarakat Aceh juga lazim menyebutnya dengan nama sambai on peugaga.
Disebut sambai on Peugaga, memang salah satu bahan kuliner ini adalah daun pegagan (Centella Asiatica) selain daun muda lainnya seperti daun tapak liman, daun jambu muda (pucuk), serai, daun jeruk purut, dan berbagai jenis daun lainnya.
Pegagan termasuk tumbuhan liar yang mudah tumbuh di perkebunan, ladang, pematang sawah, bahkan tepian jalan.
Bukan daun biasa, pegagan memiliki banyak manfaat karena mengandung fitokimia triterpenoid dan tanin yang fungsinya adalah sebagai anti inflamasi, untuk penyembuhan luka, meluruhkan kencing, menurunkan panas saat demam, dan agar peredaran darah lebih lancar.
Sambai Oen Kaye, Kuliner khas Aceh di saat Ramadan ini lebih mirip urap ketimbang sambal, semua jenis daun muda tadi akan diolah dengan cara diiris halus-halus seperti benang kemudian diberikan bumbu kelapa gonseng, cabe merah, cabai rawit asam belimbing garam dan gula.
Rasa pedas dan gurihnya cenderung mirip urap kering dan sedikit sepat serta banyak serat saat dikunyah, namun kuliner ini tetap di tunggu disetiap Ramadan karena cita rasanya yang khas dan tidak dapat ditemukan di tempat dan bulan lain.
Setelah dikombinasikan sedemikian rupa lalu kuliner ini akan dibungkus dalam daun pisang berbentuk kerucut, di Aceh Selatan sendiri, kuliner sambai on Kaye ini telah dijajakan di gerai-gerai penjualan takjil dan selalu diincar oleh pencinta kuliner warisan Aceh itu. (Safdar)