Teknologi Sangat Dibutuhkan Bagi Melenial Yang Taat Beragama
Penulis: Aldo Elmino Alhaq, Mahasiswa IAIN Langsa, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah, Prodi Komunikasi penyiaran islam
Teknologi adalah alat yang diciptakan untuk memudahkan aktivitas manusia sehari-hari. Misalnya, telepon seluler yang memudahkan orang untuk berkomunikasi, pesawat terbang yang memudahkan perjalanan ribuan mil, dan televisi yang memudahkan untuk melepaskan diri dari hiruk pikuk kehidupan sehari-hari. Disadari atau tidak, teknologi memegang peranan penting dalam kehidupan manusia saat ini.
Dalam hal berdakwah juga memanfaatkan teknologi sebagai hal untuk mempermudah berdakwah, atau dalam lingkup yang lebih kecil lagi, bagaimana komunitas santri memanfaatkan kecanggihan baru ini untuk mengembangkan potensinya? Saat ini ini teknologi telah menjadi bagian dari kehiduapan sehari-hari, tetapi kita harus bertanya pada diri kita sendiri, seberapa besar potensi kemajuan tersebut telah kita manfaatkan?.
Teknologi ini sudah digunakan di ranah Islam. Beberapa di antaranya mendigitalkan buku-buku klasik agar mudah diakses. Selain itu, ada berbagai cara untuk mendukung aplikasi pengingat doa, Quran digital, doa dan ibadah Ubudiya, dan dapat diakses hampir melalui perangkat seluler. Media sosial juga telah digunakan untuk mengatur pengajian rutin yang dikenal sebagai “One Day, One Zhuz” (ODOJ). Sekarang sangat mudah memiliki aplikasi kalkulator zakat, pengingat sholat, aplikasi halal dan banyak lagi. Sebenarnya masih banyak kemungkinan yang belum tereksplorasi.
Keunggulan teknologi digital adalah tersedianya peluang produksi sekaligus konsumsi konten. Jadi, orang-orang pekerja keras, aktif dan kreatif dalam pembuatan konten akan mendominasi dunia maya dan mempengaruhi nilai perilaku benar dan salah, baik dan buruk generasi milenial. Kemampuan untuk menciptakan dampak seperti itu tidak harus datang dari banyak orang, tetapi bisa dari beberapa orang, tetapi memiliki banyak kreativitas. Berbagai aplikasi yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti Facebook, Google, WA, dan Instagram, dioperasikan oleh sangat sedikit orang dibandingkan dengan pengaruh global.
Teknologi digital tidak memiliki nilai Islami karena sebagian besar tidak diciptakan oleh ilmuwan atau dijual oleh pengusaha Islam. Hal terpenting bagi para kreator atau pengusaha yang tumbuh dengan ideologi kapitalis ini adalah bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan oleh sebanyak mungkin orang. Banyak uang akan dihasilkan dari sana.
Kekhawatiran tentang dampak negatif dari teknologi mulai muncul. Belakangan ini, banyak korban mulai bermunculan karena dampak negatifnya bagi masyarakat, seperti maraknya pencurian identitas atau penggunaan jejaring sosial untuk menyebarkan informasi palsu. Bagi umat Islam, maraknya pornografi di rumah telah memaksa banyak orang untuk menjauhkan diri. Kelompok radikal juga mengkampanyekan ideologi mereka melalui Internet. Pemerintah Jerman telah mengambil tindakan tegas, termasuk mengumumkan undang-undang yang menghukum perusahaan media sosial karena tidak mengambil tindakan yang memadai terhadap konten palsu. Banyak negara lain sedang mengejar inisiatif serupa.
Yang perlu kita mulai dengan teknologi digital adalah mengisinya dengan konten yang mengajak kebaikan dan menggunakannya dalam pendidikan atau untuk mempererat persaudaraan. Belajar zakat sebenarnya sangat sederhana dan efektif dengan desain ilustrasi yang mudah. Hal yang sama berlaku untuk studi sumber lain, seperti studi bahasa Arab, berbagai prosedur liturgi seperti doa, baptisan, dan basuh tubuh. Dalam waktu singkat kita bisa mendapatkan pemahaman yang baik.
Tujuan hidup kita di dunia ini adalah untuk mempersiapkan kita menghadapi kehidupan yang akan datang. Sayangnya, masih ada sebagian orang yang berpikir bahwa mereka bisa mengamankan kehidupan selanjutnya hanya melalui doa dan puasa di Ubudiya. Untuk menjadi sukses di akhirat, Anda juga harus menguasai dan mengatur kehidupan di dunia ini. Dan ini hanya mungkin dengan bantuan sains dan pengetahuan. Kami masih memiliki jalan panjang untuk pergi dalam teknologi digital.
Berdakwah seharusnya tidak hanya dimaknai sebagai ceramah untuk hadirin di taklim atau forum bacaan, tetapi bagaimana kita bisa menciptakan lingkungan yang ramah bagi masyarakat untuk mewujudkan nilai-nilai Islam dengan baik? Dan sepertinya kita masih memiliki pertarungan yang bagus di sisi ini.
Dengan pesatnya kemajuan teknologi, kita pun harus segera berproduksi atau menanamkan nilai-nilai yang membawa kita pada kebaikan. Allah telah memerintahkan kita untuk menjadi khalifah di bumi. Kita harus mendikte keberadaan teknologi, bukan untuk memperkaya penciptanya, tetapi dengan mengorbankan kepentingan masyarakat secara keseluruhan.