ACEH SELATAN – Terletak di kecamatan Kluet Selatan kabupaten Aceh Selatan, Gampong Pasie Merapat yang pada awalnya merupakan desa tertinggal kini berubah drastis dan sukses ciptakan lapangan kerja untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian warga desanya.
Berada dalam sebuah pulau yang dikelilingi sungai Kluet, pemerintah desa yang memiliki luas wilayah desa 97 hektar ini semakin berinovasi untuk melepaskan diri dari ketertinggalan dan memajukan ekonomi masyarakat.
Dengan jumlah penduduk 444 jiwa, desa yang saat ini dipimpin oleh Keuchik Junardi S.Pd tersebut telah membuka sejumlah unit usaha yang bersumber dari dana Badan Usaha Milik Gampong (BUMG)
Adapun unit usaha yang saat ini terus dikelola adalah, usaha perkebunan kebun sawit, pisang, peternakan ternak kambing, kolam ikan tawar, usaha percetakan batako, gorong-gorong, cincin sumur, paving blok dan lubang angin, usaha inovasi kreatif arang batok kelapa, penyewaan hand traktor, dumtruk dan pickup.
“Dari hasil usaha ini, setelah membayar para pekerja dan biaya usaha, maka lebihnya dibagikan untuk BUMG, anak yatim, warga tidak mampu, siswa berprestasi dan kegiatan keagamaan,” ucap Junardi, Minggu (15/5/2022).
Lebih lanjut, Junardi mengatakan, semua unit usaha BUMG tersebut terus mengalami pengembangan dan peningkatan sehingga dapat menopang perekonomian masyarakat desa, terlebih dengan munculnya ide usaha inovatif dan kreatif ramah lingkungan berupa pengolahan arang batok kelapa.
“Ini unit usaha yang kreatif dan ramah lingkungan, dimana sebelum masyarakat kita banyak membuang batok kelapa dan hanya digunakan sebagian, namun kini kita telah mencoba mengolahnya hingga menjadi nilai ekonomis bagi masyarakat,” urainya.
Ia melanjutkan bahan baku batok kelapa (tempurung) sendiri merupakan bahan yang mudah didapatkan dari masyarakat dan memiliki pasar yang baik di Aceh Selatan.
Selain itu, warga juga memiliki usaha lainnya dibidang tambang sirtu tradisional di hamparan pantai sungai Kluet, sehingga ini terus berkaitan dan dapat dipergunakan untuk memasok bahan baku bagi unit usaha seperti batako dan sejenisnya.
“Kami berharap masyarakat terus mendukung dan mengembangkan unit-unit usaha yang telah ada, serta memberikan masukan yang berinovasi dan kreatif agar ke depan unit usaha lainnya dapat kita kembangkan,” tandasnya.
Sementara itu salah seorang warga, Syafrian menyebutkan, dengan hadirnya berbagai unit usaha BUMG di desanya saat ini sangat membantu masyarakat yang sehari-hari bekerja sebagai buruh harian lepas dan susah mendapatkan pekerjaan.
“Kami sangat terbantu dengan hadirnya unit-unit usaha ini, jika dulu susah mendapatkan kesempatan kerja dan harus bersaing diluar desa kini lapangan kerja itu sudah hadir di depan mata kami, selain itu kami juga dapat setiap hari berinteraksi dengan warga desa kami,” ucapnya.
Walaupun di masa pandemi Covid-19 banyak warga yang kehilangan pekerjaannya, namun bagi warga desa Pasie Merapat hal itu tidak berlaku, sebab untuk menopang ekonomi sehari-hari warga sudah mendapatkan pekerjaan di desanya.
“Terimakasih pemerintah gampong, hal ini sangat membantu kami dalam mengahadapi pandemi Covid-19 dan ekonomi sehari-hari,” tandasnya.
Sementara itu camat Kluet Selatan, Muriadi mengatakan, banyak potensi yang dapat dikembangkan di kemukiman Pulau Kandang terutama di desa Pasie Merapat, hal ini tentu saja tidak terlepas dari kesungguhan pemerintah gampong dan didukung penuh oleh masyarakat setempat serta bimbingan dari pemerintah kabupaten melalui dinas pemberdayaan masyarakat gampong (DPMG) Aceh Selatan.
“Potensi itu meliputi SDM dan SDAnya, ada juga potensi wisata dan lain sebagainya di desa Pasie Merapat, hal ini perlu dukungan semua pihak untuk meraih capaian desa yang mandiri dan dapat berkembang,” ucapnya.
Plt. Kadis Pariwisata, Muchsin juga pernah meninjau langsung potensi wisata air di desa Pasie Merapat, dalam kesempatan itu dirinya sangat mendukung upaya pemerintah desa dalam mengembangkan sektor pariwisata hingga menjadi destinasi wisata baru Aceh Selatan.(Redaksi)