Krusial | Blangpidie – Tokoh Muda Aceh Barat Daya (Abdya) Maswadi SE menjawab beberapa poin kartu kuning yang dicuitkan aku Facebook Yulizar Kasman soal Calon Bupati Aceh Barat Daya Salman Alfarisi.
Dimana menurut Maswadi tujuh poin kartu kuning yang diberian tersebut tak mendasar dan terkesen tendesius. 7 Poin tersebut dijawab dengan lugas, mulai dari isu Disnati hingga dosa besar yang ditudingkan kepada Salman Alfarisi.
“Saya ingin menjawab dan mengupas satu persatu cuitan yang di sampaikan Yulizar di akun Facebooknya,” kata Maswadi dalam keterangan yang diterima media ini.
Maswadi menjelas pada poin pertama dikayan bahwa Salman seorang turunan dari Akmal Ibrahim yang akan melanjutkan dinasti politik di Abdya. Namun menurut Maswadi seluruh Salman bukanlah orang yang memiliki sifat raja namun beliau adalah seorang leader yang mengabdikan diri untuk masyarakat.
“Jika ada yang beranggapan karir pak Salman itu cemerlang karena pak Akmal, itu salah, nyatanya Salman Alfarisi dan istri sudah menyandang status PNS yang cemerlang. Beliau memiliki karier yang baik di instansi dan juga tidak didapatkan secara instan tapi, Proses Step by step,” tegas Maswadi.
Begitupun dengan isu kemampanan yang dianggap didapat berkat pimpinannya yang lama secara insta. Maswadi membatahnya dengan menyebutkan bahwa Salman mapan karena perjuangan yang tidak kenal lelah.
“Ada keringat, ada air mata dan kerja keras, ini murni didapatkan karena usahanya, bukan warisan yang seperti ucapan pada postingan Facebook itu,” ujarnya.
Disisi lain Salman dan Istrinya Cut Hasnah juga terbukti telah berkontribusi untuk masyarakat, tanpa embel-embel memperkaya diri mereka dengan rela membuka sebuah lapangan kerja di Abdya. Lapangan kerja tersebut disebut telah merima ratusan karyawan.
“Sebut saja salah satunya saja Swalayan Mentari. Yang bisa menampung hampir seratusan Karyawan. dampaknya apa, ya Menekan Angka Pengangguran yang ada di Abdya. tidak kalah dengan Bantuan Beasiswa dan Umrah Gratis yang baru-baru saja diberikan Oleh Hj Cut Hasah istri Salman Alfarisi,” ujarnya.
Sementara itu kanca perpolitikan, Salman sudah dengan sendiri memahami hal tersebut. Ini tak terlepas dari pengalamannya selama bekerja di Abdya.
“Harusnya tidak haruslah mengatakan pak Salman tak paham politik, Politik itu hanya Seni dan cara. Apakah harus Lulusan Politik baru dikatakan faham POLITIK? tidak. Salman Alfarisi mempunyai Seni dan Cara yang sejuk dalam berpolitik. Apalagi dengan Pengalaman yang sudah ada tentunya beliau lebih mudah berbicara dan mengerjakan Program-program nya dengan Teknis Melibatkan semua Pemangku Kepentingan,” ujarnya.
Begitupun dengan tudingan anan kandung presiden terpilih. Menurut Maswadi itu klaum tidak mendasar.
“Tidak ada. Yang ada hanyalah kader dari Partai Presiden terpilih. Salman Alfarisi mempunyai banyak Golden Tiket dari Partai Pengusung Presiden terpilih yakni KIM PLUS. Maka, dengan mudahnya Aspirasi Masyarakat bisa dijemput dengan hubungan diplomasi yang sudah ada saat ini,” katanya.
“Kemarin juga disampaikan masalah dosa, sekarang siapa yang mempunyai legitimasi untuk memberikan vonis dosa besar kepada seseorang? tentunya bukan kita tapi hanya Allah SWT lah yang mempunyai hak tersebut. Salman Alfarisi tidak meninggalkan bekas luka dihati Masyarakat Abdya. Karna, selama ini beliau bukanlah pengeksekusi kebijakan dan bukan juga pengeksekusi Anggaran,” katanya.
Selama ini banyak kalangan Masyarakat dengan mudah menjumpai beliau ke rumah. bahkan ada yang dari Masyarakat Sipil, Organisasi Kepemudaan, dan Bahkan Rumah Salman Alfarisi pernah dijadikan tempat berbuka Puasa Bersama oleh OKP yang ada di Abdya.
“Lalu, apalagi? semua isu yang disebutkan itu tidak mendasar sama sekali,” tutupnya.***