ACEH SELATAN – Rumah Adat Rungko yang terletak di Desa Koto Kecamatan Kluet Tengah menjadi objek sasaran dalam program Karya Bakti Satkowil Kodim 0107/Aceh Selatan Semester I TA. 2022.
Dari berbagai sumber yang diperoleh, Rumah Adat Rungko Kecamatan Kluet Tengah didirikan pada tanggal 1 Januari 1861 oleh Raja Menggamat Imam Hasbiyallah Muhummad Teuku Nyak Kuto, yang tidak lain merupakan keturunan pejuang Kluet Tgk. Imam Sabil yang pernah berperang melawan Belanda dalam Perang Lawe Melang Menggamat.
Rumah Adat suku Kluet ini selain sebagai tempat tinggal Raja juga berfungsi sebagai tempat bermusyawarah sekaligus kantor pengadilan jika terjadi perselisihan dan sengketa dalam kehidupan rakyat Menggamat.
Sebagai upaya perawatan dan pemeliharaan terhadap situs cagar budaya, maka Rumah Adat Rungko menjadi salah satu sasaran dalam kegiatan Karya Bakti Kodim 0107/Aceh Selatan Semester I Tahun 2022 yang bertajuk *Trabas Bakti Gembira* dengan melaksanakan pembersihan dan pengecatan ulang Rumah Adat Rungko serta pemberian pakaian bekas untuk masyarakat setempat atas partisipasi dari seluruh personel Tim Rider Komunitas ASTA.
Dalam kegiatan Karya Bakti ini, Kodim 0107/Aceh Selatan juga berkolaborasi dengan Pemkab Aceh Selatan, Polres Aceh Selatan dan Komunitas Aceh Selatan Trail Adventure (ASTA), Muspika Kluet Tengah serta masyarakat Desa Koto Kecamatan Kluet Tengah
Menariknya, untuk menuju sasaran Karya Bakti, Dandim Aceh Selatan bersama Tim Rider Komunitas Aceh Selatan Trail Adventure (ASTA) menerabas rute yang menantang dengan menggunakan motor trail, masuk dan keluar kampung, rute pantai, persawahan, hutan belantara hingga rute pegunungan yang membentang di antara Kecamatan Pasie Raja dan Kecamatan Kluet Tengah.
Komandan Kodim 0107/Aceh Selatan Letnan Kolonel Inf M. Yusuf, S.I.Kom mengatakan, Karya Bhakti merupakan program TNI AD dalam melaksanakan tugas pemberdayaan wilayah pertahanan aspek darat dengan melaksanakan fungsi utama pembinaan teritorial yang bertujuan untuk menyiapkan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini dengan sasaran mewujudkan ruang, alat dan kondisi juang serta kemanunggalan TNI dan Rakyat.
Penyelenggaraan pembinaan teritorial oleh TNI AD akan selalu melibatkan berbagai instansi termasuk Komunitas-komunitas yang berada di bawah pembinaan satuan Kodim 0107/Asel.
“Dalam kegiatan karya bakti dan bakti sosial yang kita laksanakan ini terdapat dua kegiatan yang dilakukan, yaitu pengerjaan sasaran fisik dan sasaran non fisik,” ucap Dandim.
Adapun sasaran kegiatan fisiknya yaitu pengecatan Rumah Adat Rungko di Kluet Tengah, sedangkan sasaran kegiatan non fisik yakni melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat Desa Koto dan Desa Malaka Kec. Kluet Tengah dengan materi Narkoba, Karhutla, Banjir dan penanaman wawasan kebangsaan serta cinta tanah air yang dikemas melalui pemutaran film dengan konsep *Sosialisasi, Edukasi dan Relaksasi* dilanjutkan pemutaran film sejarah yaitu film Tjut Nyak Dhien, salah satu pahlawan nasional dari Aceh dimana film tersebut merupakan salah satu film sejarah terbaik di Indonesia.
Dandim melanjutkan, dipilihnya sasaran Karya Bakti di Rumah Adat Rungko tersebut adalah salah satu bentuk perhatian dan dukungan dalam melestarikan situs budaya suku Kluet yang merupakan warisan budaya sejarah bangsa.
Jajaran Kodim 0107 / Aceh Selatan,Komunitas ASTA dan Pemkab Saat Menggelar Bhakti Gembira di Rumah Rungko, Desa Koto, Sabtu (11/6/2022) Photo : Safdar.S
“Sangat miris rasanya jika kita melupakan warisan sejarah, alangkah baiknya jika kita melestarikan budaya dan adat istiadat,” ucapnya.
Menurutnya, keberagaman suku dan budaya di Aceh Selatan merupakan suatu kekayaan yang tidak dapat dinilai dengan benda apapun, sehingga kekayaan ini menjadi tanggung jawab seluruh generasi penerus untuk tetap dijaga dan dilestarikan.
“Rumah Adat Rungko merupakan rangkaian dari suatu sejarah kejayaan Aceh Selatan di masa lampau, kita harus mengenal para keturunan dan makam raja-raja yang mewariskan Rumah Adat Rungko ini,”terangnya.
Disamping itu, Dandim juga menyinggung terkait kunjungannya beberapa waktu lalu di Benteng Batee Trumon yang kini menjadi nominasi Anugerah Pesona Indonesia 2022.
Ia menyampaikan, pada tahun 2022 ada dua nominasi yang mewakili Kabupaten Aceh Selatan di tingkat nasional, yaitu nominasi destinasi wisata Pulau Dua dan Situs Benteng Trumon.
“Kita harus mendukung kedua nominasi tersebut menjadi perwakilan Aceh Selatan di tingkat nasional untuk menjadi juara,” lanjutnya.
Dandim berharap agar pemerintah dapat meregistrasikan Rumah Adat Rungko ini menjadi salah satu situs cagar budaya yang terinventarisir di Kemendikbud sehingga dapat diakomodir oleh Kementerian Pariwisata untuk menjadi potensi wisata agar keberadaannya tetap terjaga.
“Jika sudah terkelola dengan baik, ini juga dapat menjadi penggerak ekonomi di tengah-tengah masyarakat,”ucap Dandim.
Jajaran Kodim 0107 / Aceh Selatan,Komunitas ASTA dan Pemkab Saat Menggelar Bhakti Gembira di Rumah Rungko, Desa Koto, Sabtu (11/6/2022) Photo : Safdar.S
Sementara itu, salah seorang Tokoh Adat suku Kluet, Bintara Yakub mengatakan Rumah Adat Rungko terdapat di beberapa Kecamatan lainnya di Kluet Raya, namun yang masih terpelihara adalah Rumah Adat Rungko di Kluet Tengah.
“Rumah Adat Rungko berarti rangka, ini merupakan rumah adat suku Kluet yang diutus oleh raja Aceh ke kawasan barat selatan Aceh,” ucapnya.
Bintara Yakub sangat berterima kasih atas kunjungan langsung Dandim 0107/ Aceh Selatan beserta Komunitas ASTA ke Rumah Rungko dan kepeduliannya menggelar Karya Bakti Kodim 0107/Aceh Selatan Semester I 2022.
“Selamat datang dan terimakasih pak Dandim beserta rombongan atas kunjungannya ke Rumah Rungko kami, kami sangat mendukung niat baik bapak dalam membantu melestarikan situs budaya rumah Rungko ini,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Letkol Inf M.Yusuf juga menyerahkan secara langsung bantuan cat dan perlengkapan lainnya untuk pemeliharaan Rumah Adat Rungko serta pakaian bekas untuk digunakan masyarakat dalam aktivitas bertani dan berkebun melalui tokoh masyarakat setempat.(Redaksi)
