ACEH SELATAN – Pernyataan Bendahara Gerakan Pemuda Islam (GPI) Helmi Rahmad, S.Hum, yang tayang di media ini dengan judul “Maraknya Penebangan Liar di Kota Bahagia, GPI Minta Polres Aceh Selatan Evaluasi Kapolsek Bakongan” sangat disesalkan Kapolsek Bakongan, AKP. Sutardi.
Menurutnya, pernyataan bendahara GPI terkait maraknya ilegal loging di wilayah kecamatan Kota Bahagia tersebut sangat tidak bertanggung jawab.
“Sebaiknya pihak GPI konfirmasi ke pihak saya selaku Kapolsek, karena pernyataan tersebut sudah otomatis menyerang institusi dan secara pribadi, toh kalau ada oknum yang terlibat silahkan dikonfirmasi ke saya,” ucapnya saat dikonfirmasi Krusial.com, Rabu (25/5/2022).
AKP.Sutardi melanjutkan, pernyataan tersebut tak hanya menyerang institusi, namun juga menyasar ke pribadinya, dimana menurutnya hingga saat ini dirinya sendiri tidak mengetahui siapa pemilik kilang ataupun APH yang dimaksud.
“Berita ini menyasar ke saya, sedangkan saya sendiri tidak tahu siapa pemilik kilang , siapa-siapa APH yang dimasud di dalam berita dan saya jamin anggota saya tidak ada yang bermain atau membeking kegiatan yang melanggar hukum,” timpalnya.
Kapolsek menambahkan, bahwa pengawasan hutan secara jelas merupakan kewenangan dinas kehutanan, seharusnya kalau ada pelanggaran hukum dinas terkait berkoordinasi sehingga pihak Polsek dan dishut bisa melakukan penegakan hukum.
“Dan mereka dishut juga sering melakukan patroli namun tidak pernah menyampaikan bahwa adanya pelanggaran hukum. Ini namanya sudah mencemarkan nama baik, orang makan nangkanya saya kena getahnya, seharus yang memberikan izin kilang dikonfirmasi dahulu kalau hasilnya Kapolsek ada membeking atau minta upeti baru diberitakan,” tegasnya menutup keterangan.(Redaksi)
